DUKUNG PROGRAM NAWA BHAKTI SATYA JATIM SEHAT, DINKES JATIM LAUNCHING IKI PESAT JATIM

2023-05-17 11:32:31 || Sudah dibaca sebanyak : 2568X
Dalam mendukung program Nawa Bhakti Satya Jatim Sehat serta meneruskan amanah Gubernur Khofifah untuk menggalakkan Aksi Bergizi di sekolah dan pondok pesantren pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaunching IKI Pesat Jatim (Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat Jawa Timur) pada Rapat Koordinasi Teknis Bidang Kesehatan Masyarakat, Senin (15/05) bertempat di Leedon Hotel & Suites Surabaya. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI. menjelaskan bahwa IKI PESAT Jatim diinisasi berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 202 tahun 2023 tentang Tim Pembina Pesantren Sehat. “IKI PESAT Jatim ini merupakan upaya pengembangan Pesantren menuju Pesantren Sehat di Jawa Timur melalui strategi Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Pondok Pesantren.” jelas Dr. Erwin. Berdasarkan data SSGI tahun 2022, prevalensi stunting Provinsi Jawa Timur sebesar 19,2%, balita wasting sebesar 7.2%, dan balita underweight sebesar 15,8%. “Salah satu upaya dalam menurunkan AKI, AKB maupun stunting adalah dengan menarget remaja putri menjadi remaja yang sehat, yaitu dengan menggaungkan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin maupun edukasi konsumsi makanan gizi seimbang agar terhindar dari anemia dan siap saat menjadi ibu hamil di masa dewasa. Jika tidak dimulai dari remaja, maka biasanya terlambat. Sudah terlanjur anemia, lalu menjadi ibu hamil, maka bayinya berpeluang untuk stunting.” lanjut Dr. Erwin Dr. Erwin menambahkan bahwa karena remaja putri lebih mudah dijangkau di sekolah dan madrasah, maka Dinas Kesehatan perlu bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, MUI, serta lintas sektor terkait lainnya melalui IKI PESAT Jatim untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada para remaja putri, baik di sekolah maupun di lingkungan pondok pesantren agar mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan TTD demi mewujudkan remaja putri yang sehat yang akan melahirkan generasi yang sehat dan unggul. Selain mengoptimalisasi pemberian TTD pada remaja putri, kegiatan IKI PESAT Jatim juga berupa promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yaitu pembinaan Kader Santri Husada, melaksanakan Survei Mawas Diri, Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren dan Pendampingan Poskestren melalui program SAJADAH (Santri Jatim Sehat dan Berkah yang dimulai sejak tahun 2019). "Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan kabupaten/kota pada tahun 2022, terdapat 4046 pondok pesantren di Jawa Timur, dimana 1500 diantaranya atau sebanyak 37,2% telah memiliki pos kesehatan pesantren (poskestren)." ungkap Dr. Erwin. Harapannya, bagi pondok pesantren yang belum memiliki poskestren untuk segera membuat poskestren, namun jika belum memungkinkan maka harus berkoordinasi dengan puskesmas terdekat, agar dapat mendapatkan akses layanan yang terbaik. Kegiatan lainnya berupa peningkatan inspeksi kesehatan lingkungan melalui peningkatan kapasitas pelaksanaan inspeksi kesehatan lingkungan secara mandiri dan dukungan deteksi dini penyakit TBC melalui skrining mandiri gejala TBC melalui E-TIBI.

 

 

LAKIP


CACAK