MENKES APRESIASI BAHRUL ULUM, PESANTREN TANGGUH LAWAN COVID-19
Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren (ponpes) Bahrul Ulum Tambak Beras, Jombang (4/7), Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad. (K) RI memberikan apresiasi kepada ponpes Bahrul Ulum terkait upaya penerapan protokol kesehatan dalam melawan COVID-19 di lingkungannya. Ia mengatakan hal tersebut bisa menjadi percontohan bagi ponpes lain.
"Keputusan para kyai begitu bijak dan tepat, sehingga dibukanya ponpes dengan menerapkan protokol kesehatan yang disiplin, pendidikan dan pengajian bisa dilaksanakan sesuai yang dkehendaki oleh para sesepuh. Saya yakin bisa menjadi berkah dan moril yg tinggi bagi para santri." terangnya
Selain itu, Menkes Terawan juga memberikan bantuan berupa masker, faceshield, rapid kit, dan beberapa alat kesehatan lainnya demi mendukung kelancaran penerapan protokol kesehatan di lingkungan ponpes Bahrul Ulum.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Herlin Ferliana, M.Kes. menambahkan bahwa untuk menghentikan penularan COVID-19 di saat pandemi ini kunci utamanya adalah disiplin mematuhi protokol kesehatan. Begitu pula di lingkungan ponpes.
"Semakin banyak orang berkumpul, disitu kemungkinan penularan akan semakin besar. Sehingga para santri dan warga ponpes harus benar-benar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan." tutur dr. Herlin
Ia menghimbau agar para santri selalu memakai masker, menjaga jarak minimal 1 meter dan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Selain itu juga harus menjaga kebersihan lingkungan, istirahat yang cukup, olahraga sambil berjemur secara rutin 30 menit perhari dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang.
"Saya titip untuk adek-adek santri ayo kita jaga teman kita agar tidak tertular, ayo jaga diri kita agar tidak tertular, ayo kita jaga guru kita, agar semua sehat dan dapat melakukan aktivitas belajar dan beribadah dengan baik," pintanya.
Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Jombang, K.H. Hasib Wahab Hasbulllah menerangkan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di ponpes yang memiliki santri sebanyak 11.000 orang ini dimulai pada tanggal 1 Juli 2020 dengan dibagi beberapa gelombang.
"Gelombang pertama dimulai pada bulan Juli yang diikuti oleh sebagian santri yang telah dinyatakan sehat berdasarkan surat keterangan sehat dan hasil rapid tes, sambil kita lihat perkembangannya, jika kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan kondisinya bagus, maka akan dilanjutkan dengan gelombang kedua pada bulan Agustus, dan gelombang ketiga pada bulan September." tutur Hasib Wahab
Dalam penerapan protokol kesehatan di lingkungan ponpes, pihak ponpes bersinergi dengan pemerintah daerah, kepolisian dan TNI. Selain itu mereka juga menyusun dan menerapkan protap menuju dimulainya era normal baru di lingkungan ponpes, antara lain protap kedatangan para santri, salah satu contohnya adalah santri harus diantar oleh orang tua dengan menggunakan kendaraan pribadi dan diturunkan di drop zone, membawa surat keterangan sehat dengan melampirkan hasil rapid tes, melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di ruangan isolasi, membawa peralatan makan sendiri, dan lain sebagainya.
Selain itu juga diatur tentang protap penataan infrastruktur asrama, protap etika dan aktifitas santri, protap edukasi dan penanganan medis santri, serta membentuk satgas pesantren tangguh.