Puncak HKN 57 "SEHAT NEGERIKU TUMBUH INDONESIAKU" di Mojokerto 13 Des 2021

2021-12-15 05:40:02 || Sudah dibaca sebanyak : 1549X

Gubernur Jawa Timur memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Tenaga Kesehatan (Nakes), Fasyankes (Rumah Sakit), TNI/ POLRI yang turut terlibat dalam dalam penanganan Covid-19 di Jawa Timur. Selain itu juga diberikan penghargaan Open Defecation Free dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Akupresur kepada pemerintah daerah kabupaten/kota pada Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57, Senin (13/12)
Dalam kegiatan tersebut Dinkes Jatim juga meluncurkan aplikasi BUAIAN (Bunda Anak Impian) sebagai upaya menekan angka kematian ibu hamil dan bayi termasuk kasus Stunting.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jatim, Dr. Erwin Astha Triyono menyerahkan langsung penghargaan kepada para penerima penghargaan sekaligus melaunching aplikasi BUAIAN, bertempat di Ballroom Ayola Hotel, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Senin (13/12/2021).
Khofifah mengatakan pihaknya mengapresiasi bagi seluruh pihak sekaligus terhadap Tim Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur yang berjasa dalam upaya penanganan Covid-19. 
"Kita menyampaikan apresiasi terhadap seluruh pihak kemudian penguatan dari Dandim dan Kapolres, apresiasi pada pengelola pengendalian Covid-19 yang luar biasa ada Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Blitar, Kabupaten Lamongan dan lainnya," ungkap Khofifah, Senin (13/12).
Menurut dia, Pemprov Jatim sukses menghadapi Pandemi berkat sinergitas dan kolaborasi yang apik serta dukungan Pemerintah Daerah Kota/ Kabupaten yang bersama-sama dalam penanganan Covid-19.
"Jadi artinya sukses yang kita capai itu karena kita membangun kerjasama di antaranya seluruh stakeholder dalam penanganan Covid-19," terangnya.
Selanjutnya ia menyebutkan bahwa inovasi  BUAIAN dari Dinkes Jatim yang berbasis aplikasi ini merupakan upaya memberikan pelayanan kesehatan dan perhatian khusus bagi ibu hamil dan bayi. Sehingga, dapat menekan angka kasus kematian ibu hamil dan bayi maupun stunting secara masif di Jawa Timur.
"Kita berharap bahwa penurunan Stunting bisa lebih efektif dan signifikan jadi yang ingin kita bangun adalah komitmen bagaimana seluruh Forkopimda, Bupati, Walikota sama-sama punya tekad kuat untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi dan stunting," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Dr. Erwin Astha Triyono mengatakan aplikasi BUAIAN ini diperuntukkan bagi individu terutama ibu hamil guna memantau kondisi kesehatan.
"Jadi aplikasi BUAIAN akan dikenalkan oleh bidan di Puskesmas-puskesmas untuk ibu hamil sehingga mereka bisa memperhitungkan sendiri kondisi kesehatannya, termasuk risiko sedang atau risiko berat," terangnya.
Dr. Erwin menuturkan pihaknya akan memberikan pendampingan khusus bagi ibu hamil hingga melahirkan melalui aplikasi BUAIAN sehingga dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pendampingan Bumil Risti dan Bumil KEK (Kekurangan Energi Kronis).
"Ibu hamil diharapkan perhatian terhadap dirinya sendiri dan tugas kami mengintervensi dalam bentuk pendampingan sehingga mereka yang terdeteksi risiko berat akan kami datangi," pungkasnya.
Upaya Pemerintah Jawa Timur melalui Dinas Kesehatan dalam strategi penurunan angka kematian ibu dan bayi meliputi peningkatan akses layanan bagi ibu dan bayi seperti, layanan kunjungan ANC 6 kali, persalinan di Fasyankes, dan kunjungan Nifas 4 kali.

Inovasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai upaya dan intervensi strategi penurunan kematian ibu dan bayi dengan mengembat aplikasi BUAIAN (Bunda Anak Impian).

Sebagai tahapan skrining pada ibu hamil apakah termasuk dalam kriteria risiko tinggi atau tidak 

Harapannya adanya aplikasi BUAIAN ini petugas kesehatan bisa melakukan deteksi dini sehingga intervensi yang akan dilakukan bisa lebih cepat.

Selain aplikasi ini, ada kegiatan pendampingan Bumil risiko tinggi dan Bumil KEK oleh kader yang sudah dilakukan sejak tahun 2013 menggunakan anggaran dana bantuan khusus (BK).

LAKIP


CACAK