SBH Krida Bina Obat

2020-09-05 23:06:29 || Sudah dibaca sebanyak : 3195X

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Pertemuan Koordinasi dalam rangka pencapaian syarat kecakapan khusus Saka Bhakti Husada (SBH) Krida Bina Obat secara virtual, Kamis (03/09).

 

Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan  pengetahuan dan keterampilan Pembina Teknis/ Instruktur SBH Krida Bina Obat yang terkait dengan kefarmasian dan keamanan pangan sehingga diharapkan bisa menjadi pendidik (edukator) penerapan protokol kesehatan dan cara menggunakan sediaan farmasi  dan keamanan pangan untuk sesama anggota pramuka, SBH dan lingkungan sekitar.

Dengan begitu diharapkan dapat membentuk anggota-anggota SBH yang mampu menjadi role model dalam Penerapan Norma Hidup Sehat di tengah lingkungannya dan menginspirasi tumbuhnya kemandirian masyarakat dalam memelihara kesehatannya dan keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Herlin Ferliana, M.Kes. berpesan bahwa dengan bertambahnya usia SBH yang pada tahun ini berusia 35 tahun, diharapkan SBH dapat berperan serta sebagai mitra dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengambil peran dalam mewujudkan Indonesia Sehat.

  

             Herlin Ferliana                                                                          Adji Prayitno

"Saya mengajak semua jajaran kesehatan di seluruh tanah air agar terus mendorong kiprah SBH dalam pembangunan kesehatan, mulai dari yang kecil pada diri kakak kakak dan adik-adik Pramuka hingga menjadi penggerak masyarakat yang selalu mencintai  hidup sehat." tutur dr. Herlin

Ia menambahkan bahwa saat ini masyarakat masih banyak yang menggunakan obat bebas dan obat bebas terbatas tanpa pengetahuan dan informasi yang memadai, sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan baru, misalnya dosis berlebihan, durasi tidak tepat, kejadian efek samping, interaksi obat/penyalahagunaan obat dan lain sebagainya. Selain itu, penggunaan kosmetik saat usia remaja sangat berisiko, kulit wajah mereka lebih rentan mengalami kerusakan. Berbagai risiko kesehatan terkait kulit pun meningkat, antara lain ketergantungan, iritasi, flek hitam bahkan bisa memicu kanker kulit.

Di sisi lain, penggunaan bahan berbahaya pada makanan missal borak dan formalin, penggunaan bahan pangan yang masih mengandung bahan kimia berbahaya, cemaran mikroba dan cemaran fisik juga masih banyak ditemukan di masyarakat.

Oleh karena itu, SBH, khususmya Krida Bina Obat diharapkan peran sertanya untuk terus mensosialisasikan pesan keamanan pangan dan obat kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.

SBH adalah satu dari delapan saka lainnya yang ada di Gerakan Pramuka Indonesia yang merupakan wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan, khususnya pada kegiatan ini difokuskan pada hal yang terkait dengan kefarmasian dan keamanan pangan.

  

               I Made Bagus Gerametta                                                        Idha Kusumastuti

Pertemuan ini diikuti oleh Petugas/Kader Kesehatan yang terdiri dari Petugas Dinas Kesehatan 38 Kabupaten/Kota, Pengurus Saka Bakti Husada (SBH) Pramuka Cabang Kabupaten/Kota terpilih, Pengurus Saka Bakti Husada (SBH) Pramuka Kwartir Daerah Provinsi Jawa Timur.

Hadir pula sebagai narasumber pada pertemuan tersebut, antara lain Dr. Adji Prayitno, MS., Apt. (Pusat Informasi Obat dan Layanan  Kefarmasian Fakultas Farmasi Universitas Surabaya), Drs. I Made Bagus Gerametta, Apt. (Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Surabaya) dan Dr. Idha Kusumastuti, Apt., M.Si. (Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya)

LAKIP


CACAK