Peringatan HKN di Jatim

2019-11-13 08:01:24 || Sudah dibaca sebanyak : 1215X

Peringatan HKN 2019 di Jawa Timur

 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Selasa (12/11), menggelar upacara memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Heru Tjahjono, M.M sebagai Inspektur Upacara., bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr. dr. Kohar Hari Santoso, Sp.An., KIC., KAP..

Kegiatan HKN ke-55 ini mengambil tema “ Generasi Sehat Indonesia Unggul “ Sub Tema “Jawa Timur Maju Sejahtera, Membangun Generasi Sehat Indonesia Unggul #Sehatinimilikkita#.

Dalam acara tersebut Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahyono, membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI menyampaikan, untuk permasalahan kesehatan ada Promotif dan Kuratif. Artinya, segi kegiatan pelayanan kesehatan lebih mengutamakan bersifat promosi kesehatan dan Kuratif adalah, rangkaian kegiatan pengobatan ditujukan penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga optimal hingga tentunya untuk menuju agar tidak terjadinya penyakit stunting, kematian ibu hamil, dan gizi buruk serta memberikan piagam penghargaan kepada sejumlah Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) se-Kabupaten/Kota sebagai Bidan Teladan I, pada pemilihan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas Provinsi Jawa Timur tahun 2019.

Disampaikannya, sesuai arahan Presiden ini ada dua isu kesehatan yang utama terkait dengan SDM yang berkualitas, yaitu stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sedangkan dua isu kesehatan lainnya yang harus diatasi yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri. "Hal tersebut akan menjadi fokus perhatian kita bersama untuk segera diupayakan solusinya," pada sambutan Menteri Kesehatan yang dibacakan oleh Sekdaprov Jatim.

Menteri Kesehatan mengapresiasi kinerja pejabat sebelumnya yang ditandai peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dengan salah satu ukurannya adalah bertambahnya usia harapan hidup.

Pada lima tahun masa tugas Kabinet Indonesia  Kerja 2015-2019,  pembangunan  kesehatan  telah memperjuangkan tiga pilar yaitu "paradigma sehat", "penguatan akses pelayanan kesehatan", dan "penyediaan biaya Jaminan Kesehatan Nasional" yang mengusung kegiatan promotif dan preventif, melalui beberapa program unggulan bidang kesehatan, seperti Germas atau "Gerakan Masyarakat Hidup Sehat", PIS-PK atau "Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga" dan NS atau "Nusantara Sehat".

Kita patut berbangga bahwa pembangunan kesehatan dalam  lima tahun terakhir  ini  kian dirasakan  manfaatnya. Namun, kita juga tidak dapat menutup mata terhadap berbagai permasalahan yang masih ada dalam proses pembangunan  kesehatan  di  tanah  air.  Kita  masih dihadapkan  pada  kompleksitas   masalah  Stunting,   JKN, serta penyediaan pelayanan kesehatan dasar. Betapapun pemerintah sudah senantiasa responsif dalam memecahkan masalah-masalah tersebut selaras dengan tuntutan masyarakat, kita juga masih dihadapkan pada kesulitan menyediakan obat dan alat kesehatan produk lokal yang murah dan berkualitas, pada sambutan Menkes yang dibacakannya

 

Tantangan besar yang dihadapi dalam penyelenggaraan JKN ini adalah peningkatan pemanfaatan JKN menunjukkan bahwa JKN sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. "Untuk itu mari dicari solusinya untuk mengatasi masalah yang dihadapi JKN dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih adail dan merata," ucap Heru yang mengutip sambutan Menteri Kesehatan.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim Kohar Hari Santoso menyinggung soal penanganan stunting (penderita gizi buruk) di Jatim. Menurutnya Dinkes Jatim sudah melakukan upaya penanganan utama ke 12 wilayah Kabupaten/Kota dan sisanya seluruh 38 Kabupaten/Kota juga sudah dilakukan penanganan Stunting ini.

“Untuk Bupati dan Walikota sudah menggerakkan dari aparaturnya dan nanti berbagai Organisasi Perangkat Daerah OPD konvergensi dalam penanganan Stunting. Dilihat dari segi permasalahan Stunting itu, aspek Promotif, dan menangani Kuratif,” jelasnya.

LAKIP


CACAK