ANTISIPASI DBD, 1 RUMAH 1 JUMANTIK

2015-10-08 03:19:53 || Sudah dibaca sebanyak : 1529X

“GERAKAN 1 RUMAH 1 JUMANTIK”

ANTISIPASI MUSIM PENULARAN DEMAM BERDARAH DENGUE

Musim hujan sudah dekat. Artinya, untuk program pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) harus siap-siap menghadapi musim penularan.  Musim penularan DBD sangat terkait dengan curah hujan. Pada tahun-tahun sebelumnya, bulan Oktober merupakan awal musim penularan. Pada tahun ini berdasarkan prakiraan BMKG, awal musim penghujan adalah bulan Oktober minggu ke-3, sehinggga diperkirakan awal musim penularan DBD dimulai pada akhir bulan Oktober dan pada bulan Januari merupakan puncak musim penularan. Dari tahun ke tahun rata-rata kasus DBD pada bulan-bulan tersebut adalah yang tertinggi.

Antisipasi harus segera dilakukan! Semua kegiatan yang disiapkan lebih dini untuk mencegah timbulnya masalah yang lebih besar adalah esensi antisipasi. Dalam menghadapi permasalahan DBD yang siklus penularannya sudah diketahui, antisipasi merupakan kegiatan yang perlu dilakukan. Jangan sampai kejadian luar biasa DBD terjadi lagi seperti pada tahun 2015 ini. Salah satu antisipasi yang perlu dilakukan adalah memulai “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik”.

“Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik” adalah bentuk pemberdayaan masyarakat khususnya dalam tataran keluarga untuk memiliki kepedulian terhadap keselamatan keluarga dan lingkungannya dari bahaya penyakit DBD. Secara operasional, gerakan ini dilaksanakan melalui  langkah sebagai berikut:

Setiap keluarga menunjuk 1 orang anggota keluarga untuk menjadi pemantau jentik di rumahnya sendiri;
Jumantik rumah ini mengajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan PSN di lingkungan rumah masing-masing minimal 1 minggu 1 kali.

Kegiatan PSN yang dilakukan adalah 3Mplus, yaitu Menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Memanfaatkan barang bekas yang dapat menampung air dan Plus mencegah dari gigitan nyamuk.

Dengan melaksanakan “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik” menunjukkan adanya kesadaran pada setiap keluarga di Jawa Timur untuk selalu memantau lingkungannya agar terbebas dari jentik nyamuk. Bila jentik nyamuk selalu terpantau dan sarangnya diberantas, maka diharapkan angka bebas jentik di Jawa Timur dapat mencapai angka lebih dari 95% yang pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya kasus demam berdarah. Semoga...

 

LAKIP


CACAK