TB MDR DI JAWA TIMUR

2015-09-21 00:20:36 || Sudah dibaca sebanyak : 2970X

SITUASI TERKINI TUBERKULOSIS MULTI DRUG RESISTANT (TB MDR)

DI JAWA TIMUR

Tuberkulosis yang kebal terhadap obat anti TB INH dan Rifampisin secara bersamaan, atau lebih dikenal dengan sebutan TB MDR, merupakan masalah global dalam pengendalian penyakit TB. Provinsi Jawa Timur juga menghadapi problem TB MDR dengan semakin banyaknya kasus yang ditemukan dan diobati. Kasus TB MDR di Jawa Timur terkonsentrasi di wilayah dengan kasus pengobatan ulang yang banyak, seperti di Surabaya dan sekitarnya, Jember dan Malang.

Program pengobatan TB MDR di Jawa Timur dimulai pada tahun 2009 dengan melalui uji pendahuluan di RSU dr. Soetomo Surabaya sebagai rumah sakit rujukan TB MDR. Saat ini pengobatan sudah dapat dilakukan di seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur dengan 2 rumah sakit rujukan (RSU dr. Soetomo Surabaya dan RSU dr. Saiful Anwar Malang) dan 2 rumah sakit sub rujukan (RS Paru Jember dan RSU dr. Soedono Madiun). Program pengobatan pasien TB MDR dilaksanakan melalui kegiatan Manajemen Terpadu Pegendalian TB Resistan OAT (MTPTRO).

Pada tanggal 15-16 September 2015 dilakukan pertemuan evaluasi untuk kegiatan MTPTRO di Jawa Timur dengan mengundang Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit di Kabupaten/Kota se-Jawa Timur serta pihak-pihak yang terkait. Dari pertemuan tersebut, informasi penting terkait dengan MTPTRO di antarnya adalah situasi terkini TB MDR di Jawa Timur. Jumlah pasien terduga TB MDR dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 ada 1.979 terduga TB MDR, meningkat lebih dari 2 kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2015 sampai dengan Bulan Agustus jumlah terduga TB MDR sudah sebanyak 1.545. Data per rumah sakit rujukan dan sub rujukan TB MDR adalah sebagai berikut:

Gambar Terduga TB MDR per RS Rujukan/Sub Rujukan di Jawa Timur

Tahun 2013-2015 (* sampai Bulan Agustus)

Jumlah terduga TB MDR di tahun 2015 ada kecenderungan naik, namun tidak terlalu signifikan, terutama untuk rumah sakit yang sudah lama menjadi rujukan TB MDR, seperti RSU dr/ Soetomo dan RSU dr. Saiful Anwar. Sedangkan untuk rumah sakit rujukan/sub rujukan yang baru, ada kecenderungan peningkatannnya cukup signifikan.

Dari sejumlah terduga TB MDR telah dilakukan pemeriksaan dengan metode cepat dengan GeneXpert, maupun dengan metode konvensional. Pasien TB MDR dan TB resitan R yang ditemukan di tahun 2014 sebanyak 286, sedangkan tahun 2015 sebanyak 180 pasien.

Gambar Pasien TB MDR per RS Rujukan/Sub Rujukan di Jawa Timur

Tahun 2013-2015 (* sampai Bulan Agustus)

Melihat jumlah pasien TB MDR yang cukup banyak tersebut, semakin perlu pemahaman serta implementasi untuk meningkatkan kualitas pengobatan TB guna mencegah terjadinya TB MDR yang biaya pengobatannya 90 kali lipat lebih mahal daripada TB yang bukan MDR. Selain itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman agar selalu ikut serta dalam upaya pengendalian TB, termasuk bila sakit perlu melakukan pengobatan yang benar sampai dengan tuntas sehingga tidak memunculkan kasus TB MDR baru.

LAKIP


CACAK

Kalender

22-April-2024
24-April-2024