CEGAH ANEMIA PADA IBU HAMIL

2015-08-29 00:57:22 || Sudah dibaca sebanyak : 1610X

 “ CEGAH ANEMIA PADA IBU HAMIL “

Setiap ibu hamil diharapkan dapat menjalankan kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat, serta melahirkan bayi yang sehat. Ada beberapa masalah yang dapat mempengaruhi kehilan, pertumbuhan janin dan bahkan dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan kelak yang dapat mengancam kehidupan ibu dan bayi serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin seperti kurang energy kronis, anemia, kurang yodium, HIV/AIDS, malaria, dan lain sebagainya. Pembahasan kali ini tentang anemia pada ibu hamil.

Sebenarnya apa arti dari Anemia pada ibu hamil? Anemia pada ibu hamil adalah kondisi dimana sel darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ vital pada ibu dan janin berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi kadar darah kurang dari 10,50 sampai dengan 11.00 gr/dl.  Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan. Hai ini disebabkan karena dalam kehamilan keperluan zat-zat makanan bertambah dan terjadi pula perubahan dalam darah.

Berdasarkan klsifikasi dari WHO, kadar darah ( Hb ) pada ibu hamil dapat dibagi menjadi 4 kategori yaitu :

Hb 11 gr %                        : Tidak anemia
Hb 9 gr % - 10 gr %         : Anemia Ringan
Hb 7 gr % - 8 gr %            : Anemia Sedang
Hb < 7 gr %                       : Anemia Berat

Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil adalah berkurangnya kosentrasi selama masa kehamilan mengakibatkan persediaan oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan gejala anemia secara umum :

Lemah, malas, sering mengantuk
Pusing,lelah
Nyeri kepala
Luka pada lidah
Kulit pucat
Bantalan kuku pucat
Tidak ada nafsu makan, mual dan muntah.

Bahaya anemia pada ibu hamil adalah dapat mengakibatkan terjadinya keguguran, persalinan dengan usia kehamilan kurang dari 9 bulan ( premature ), mudah terjadi infeksi, menghambat tumbuh kembang janin dalam rahim, mengancam jiwa dan kehidupan ibu, dapat menyebabkan mual dan muntah yang lebih parah, ketuban pecah, berat badan lahir rendah dan dapat terjadi cacat bawaan.

Untuk mencegah anemia pada ibu hamil, pemerintah memberikan pelayanan antenatal terpadu dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil. Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan sehat. Salah satu kompenen penting dalam pelayanan anternal terpada adalah pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) .   

Tablet Tambah Darah (TTD) adalah suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi dan 0,25 gram asam folat ( sesuai rekomendasi WHO ). TTD bila diminum secara teratur dan sesuai aturan dapat mencegah dan menanggulangi anemia pada ibu hamil.  

            Dosis dan cara pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil adalah dianjurkan minum dengan dosis 1 tablet setiap hari selama masa kehamilan dan 40 hari setelah melahirkan. Tablet Tambah Darah (TTD)  yang dapat digunakan untuk menangulangi anemia gizi pada ibu hamil adalah TTD program,TTD generic dan TTD dengan merek dagang.

Tablet Tambah Darah (TTD) Program : disediakan oleh pemerintah secara gratis, diberikan terutama kepada ibu hamil melalui sarana pelayanan kesehatan pemerintah namun jumlahnya terbatas. TTD program berwarna merah, berselaput film dan dikemas sachet aluminium serta tanda untuk tidak diperjualbelikan.
Tablet Tambah Darah (TTD) generic dapat disediakn oleh pemerintah atau swasta yang telah mendapat ijin, yang harganya terjangkau oleh masyarakat. Harga Tablet Tambah Darah (TTD) generic tidak boleh melampaui harga eceran tertinggi obat generic yang ditentukan oleh pemerintah.
Tablet Tambah Darah (TTD) bermerek : disamping itu juga daoat menggunakan Tablet Tambah Darah (TTD) dengan merek dagang yang memenuhi syarat sebagai anti anemia yaitu memenuhi standar WHO.

Strategi baru program penangulangan anemia pada ibu hamil dapat cegah dengan mempersiapkan kondisi fisik perempuan sebagai calon ibu sebaik mungkin sejak usia remaja agar pada saat mereka hamil sudah tidak lagi menderita anemia. Strategi ini bertujuan mendukung upaya penurunan Angka kematian Ibu ( AKI ) dengan menurunkan resiko terjadinya pendarahan .

 

Dina Puspita Sari, Amd.G(Seksi Gizi Dinkes Prov. Jatim)

 

 

        

 

                                                            

LAKIP


CACAK