JAWA TIMUR BELUM ADA WABAH INFEKSI LISTERIA MONOCYTOGENES

2015-01-29 23:46:14 || Sudah dibaca sebanyak : 1245X

JAWA TIMUR BELUM ADA WABAH INFEKSI LISTERIA MONOCYTOGENES

Berita tentang larangan perdagangan  buah apel jenis Granny Smith dan Gala yang berasal dari luar negeri menyebabkan pertanyaan masyarakat tentang penyakit Listeriosis. Sebenarnya penyakit apakah itu?

Penyakit Listeriosis adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Listeria monocytogenes. Bakteri ini termasuk golongan gram positif dan bersifat motil (mampu bergerak). Bakteri ini dapat ditemukan pada usus manusia. Beberapa hewan seperti unggas, hewan mamalia dan beberapa jenis hewan air juga dapat mengandung bakteri ini. Bakteri ini juga ditemukan di tanah, pakan ternak hasil fermentasi dan bahan alam tertentu.

Pada pasien yang mengalami listeriosis, bakteri ini dapat ditemukan di dalam cairan tubuh seperti darah, cairan cerebrospinal, plasenta dan sumsum tulang yang biasanya steril. Diduga dosis 1.000 kuman sudah dapat menyebabkan kondisi sakit.

Penularan

Penularan paling sering terjadi melalui makanan (biasanya makanan sehari-hari, daging siap saji atau produk ikan),  susu mentah atau susu dengan pasteurisasi yang kurang baik  yang terkontaminasi dengan bakteri ini. Orang dengan daya tahan tubuh (imunitas) yang menurun dan orang tua merupakan kelompok rentan terinfeksi penyakit ini.

Tanda dan Gejala

Gejala awal penyakit ini dapat berupa demam berkepanjangan disertai gejala mual, muntah dan diare. Listeriosis dapat menyebabkan kondisi keracunan kuman menyeluruh (sepsis) dimana pasien dapat mengalami penurunan kesadaran, tanda-tanda keradangan selaput otak (meningitis) maupun meningoenchephalitis. Infeksi pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran maupun kematian janin.

Kemampuan bakteri ini untuk tetap hidup dalam sel fagosit diduga yang bertanggungjawab pada kemampuan bakteri ini untuk menmbulkan penyakit, termasuk penyebaran penyakit ke otak dan bayi yang sedang dikandung ibunya.

Diagnosis

Diagnosis pasti penyakit ini adalah dengan membiakkan (kultur) di laboratorium. Bahan yang diperiksa dapat dari darah, cairan cerebrospinal atau dari kotoran manusia (tinja).

Pencegahan

Bakteri Listeria monocytogenes sering dikaitkan dengan makanan dan kejadian keracunan makanan. Susu yang kurang baik dalam pasteurisasi, sayur mentah atau buah buahan yang terkontaminasi, juga daging mentah atau daging fermentasi yang terkontaminasi dengan bakteri ini.

Kebiasaan mencuci tangan memakai sabun, termasuk mencuci sayur dan buah serta alat yang digunakan untuk memasak merupakan kegiatan yang penting dalam pencegahan penyakit ini. Selain itu, untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, perlu untuk memisahkan produk sayur dan daging saat dilakukan penyimpanan di lemari es. Bakteri ini akan makan mati pada pemanasan 75?, sehingga memasak makanan dengan baik akan mencegah terjadinya infeksi bakteri ini.

Belum ada Laporan Kasus Listeriosis di Jawa Timur

 Sampai saat ini belum ada laporan kasus Listeriosis yang menjangkiti penduduk di Jawa Timur. Meskipun begitu, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap penyakit ini. Perilaku hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan pakai sabun serta mencuci buah-buahan, sayur dan pisau yang dipakai harus tetap dijalankan. Perkembangan informasi di media massa dan media informasi yang lain terkait penyebaran penyakit ini harus tetap dipantau oleh masyarakat. Bila ada yang mencurigai tanda dan gejala yang mengarah pada penyakit listeriosis, maka perlu segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan setempat. (SB)

Sumber:

WHO
Food Quality News.com

 

LAKIP


CACAK