INTEGRASI LAYANAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM

2016-03-30 09:00:43 || Sudah dibaca sebanyak : 4665X

INTEGRASI LAYANAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL DAN PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM

 

Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit menular yang ditularkan melalui hubungan seksual, Penyebabnya dapat bakteri, virus, jamur maupun protozoa. Penularan penyakit ini dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat atau orang yang terinfeksi penyakit menular seksual jenis yang lain, sehingga dapat terjadi satu orang menderita lebih dari satu jenis penyakit menular seksual. Pada wanita, penyakit ini dapat tidak bergejala, sehingga penderita tidak mengetahui bahwa dirinya sedang sakit.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 1 juta orang setiap hari tertular penyakit menular seksual. Menurut estimasi 500 juta orang di dunia setiap tahun terinfeksi 1 dari 4 infeksi menular seksual utama, yaitu chlamydia, gonorrhoea, syphilis dan trichomoniasis. Pada wanita, salah satu IMS yang paling sering adalah infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Ada  lebih dari 290 juta orang wanita terinfeksi virus ini. Data di Jawa Timur, tercatat ada 16.977 penderita infeksi menular seksual di tahun 2015. Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah tahun 2014 yang sebesar 28.014 orang penderita.

Program pencegahan dan pengendalian infeksi menular seksual telah dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Salah satu kegiatan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit ini adalah penemuan dini, terutama pada kelompok risiko tinggi. Kegiatan penemuan dini dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki layanan IMS. Pada fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki layanan IMS pasien yang dicurigasi menderita IMS akan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan ini termasuk melakukan pemeriksaan organ kelamin yang pada perempuan juga dilakukan pemeriksaan dengan spekulum.

Cara pemeriksaan dengan spekulum pada perempuan (yang sudah menikah) untuk mendiagnosis IMS merupakan prosedur standar dalam layanan IMS. Prosedur pemeriksaan ini dikenal pula pada pemeriksaan untuk deteksi dini kanker leher rahim (Carcinoma Cervix Uteri) dengan metode Inspeksi Visua Asam asetat (IVA) dan pap smear. Oleh karena itu, maka dibuat kebijakan untuk melakukan integrasi pemeriksaan IMS dengan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA.

 

Kanker adalah penyakit akibat kelainan siklus sel tubuh manusia sehingga sel tersebut memiliki kemampuan tumbuh yang tidak terkendali (pembelahan sel melenihi batas normal), dapat menyeerang jaringan biologis di sekitarnya serta mampu bermigrasi ke jaringan tubuh lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik (metastasis). Kanker disebut juga sebagai neoplasma/tumor ganas. Faktor risiko untuk kanker ada beberapa, diantaranya adalah polusi lingkungan, radiasi, alkohol, rokok, paparan sinar matahari, infeksi kronis, riwayat keluarga kanker dan lain-lain. Sedangkan untuk kanker leher rahim yang menjadi faktor risiko adalah hubungan seks di usia terlalu muda, berganti-ganti pasangan seksual, merokok, penyakit IMS, ibu dan saudara perempuan terkena kanker leher rahim dan penurunan imunitas tubuh.

Integrasi layanan IMS dengan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dilakukan pada pada setiap pasien IMS yang memiliki risiko kanker leher rahim. Alur pemeriksaan IVA dilakukan setelah pemeriksaan IMS in spekulo (pemeriksaan menggunakan spekulum). Pada pemeriksaan in spekulo bila diketahui ada kondisi displasia atau keradangan maka dilakukan pengolesan asam asetat dengan menggunakan lidi kapas atau penyemprotan asam asetat.

Diharapkan dengan adanya integrasi kegiatan ini, dapat menimbulkan sinegitas program. Semakin banyak penderita kanker leher rahim yang dapat dicegah dengan deteksi dini dan semakin banyak pasien IMS yang dapat disembuhkan.

Mengingat pentingnya integrasi tersebut maka pada kegiatan Workshop  Infeksi Menular Seksual Provinsi Jawa Timur yang di selenggarakan di Surabaya pada tanggal 28-30 Maret 2016, salah satu materi yang disampaikan adalah Integrasi Layanan IMS dan Deteksi Dini Ca Cervix. Pertemuan ini dihadiri oleh peserta dari seluruh kabupaten kota di Jawa Timur.

LAKIP


CACAK

Kalender

22-April-2024
24-April-2024