JATIM MENUJU ELIMINASI KUSTA

2015-10-01 23:02:49 || Sudah dibaca sebanyak : 2668X

UPAYA JAWA TIMUR MENUJU ELIMINASI KUSTA

 

Penyakit Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyerang saraf tepi, sehingga dapat menyebabkan kecacatan dan kerusakan jaringan. Kondisi kecacatan ini menyebabkan pasien kusta terhambat secara sosial dan ekonomi, dan hal tersebut dikarenakan masih ada stigma dan diskriminasi pada penderita kusta atau orang yang pernah mengalami kusta.

CACAT KUSTA

 

Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki pasien kusta dengan jumlah yang relatif lebih banyak, jika dibandingkan dengan provinsi yang lain di Indonesia. Sekitar 35% penderita kusta di Indonesia ada di Jawa Timur. Pada tahun 2014, jumlah penderita kusta yang tercatat di Jawa Timur sebanyak 4.157. Semua kabupaten/Kota ditemukan pasien kusta, namun yang terbanyak ada di 13 kabupaten kota dengan prevalensi tinggi (>1/10.000 penduduk).

Jawa Timur berupaya untuk mencapai kondisi eliminasi dan diharapkan kondisi tersebut dapat tercapai di tahun 2017. Kondisi eliminasi kusta adalah kondisi dimana angka prevalensi kusta di Jawa Timur sudah kurang dari 1 penderita per 10.000 penduduk. Tahun 2014 prevalensi kusta di Jawa Timur sudah mencapai angka 1,08 per 10.000 penduduk. Jika melihat tren angka prevalensi, target eliminasi di tahun 2017

Penurunan angka prevalensi kusta dari tahun ke tahun merupakan hasil upaya keras dari berbagai pihak baik di sektor kesehatn maupun di luar sektor kesehatan. Selain itu peran serta masyarakat, termasuk Orang Yang pernah Mengalami Kusta (OYPMK) juga menjadi kunci keberhasilan untu menuju eliminasi kusta.

Strategi Provinsi Jawa Timur untuk menuju kondisi eliminasi kusta di tahun 2017 adalah sebagai berikuti:

Penguatan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan
Peningkatan kapasitas petugas layanan kesehatan
Intensifikasi penemuan dini penderita kusta
Penghilangan stigma dan diskriminasi
Penguatan jejaring layanan
Kegiatan inovasi

 

Penguatan komitmen ditujukan pada pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan pada upaya penanggulangan kusta di wilayahnya. Penguatan Peran tokoh masyarakat dan tokoh agama juga merupakan bagian dari penguatan komitmen. Dukungan untuk penguatan komitmen juga datang dari negara sahabat, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh para walikota dari Belanda dengan melakukan pertandingan sepakbola persahabatan pada tahun 2013.

Peningkatan kapasitas petugas dilakukan dengan target sasaran dokter, perawat, bidan dan petugas kusta khususnya di wilayah dengan angka prevalensi tinggi. Kegiatan ini ditunjang dengan sosialisasi pada kader kesehatan agar ada dukungan dari masyarakat kepada petugas.Peningkatan kapasitas petugas meliputi kemampuan teknis untuk tatalaksana kasus, kemampuan manajemen program juga kemampuan untuk mengelola kelompok pasien kusta dalam berkegiatan di kelompok perawatan diri.

Intensifikasi penemuan dini dilakukan terutama di daerah dengan angka prevalensi tinggi melalui kegiatan Rapid Village Survey (RVS), pemeriksaan kontak, pemeriksaan anak sekolah, pelibatan kader Aisyiyah dan Fatayat., deteksi dini oleh tenaga perawat di ponkesdes dan kegiatan lain yang meningkatan penemuan dini pasien kusta. Penemuan dini sangat penting untuk mencegah cacat kusta dan mencegah penularan.

Stigma kusta merupakan salah satu hambatan dalam pengendalian kusta. Adanya stigama akan memunculkan tindakan diskriminasi pada penderita kusta dan mantan penderita kusta atau bahkan pada keluarganya. Upaya yang dilakukan adalah meningkatan promosi kesehatan melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik. Penghilangan stigma juga melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur maupun kabupaten/kota di Jawa Timur dan kalangan perguruan tinggi agama juga memberikan dukungan nyata pada upaya menghilangkan stigma.

Jawa Timur memiliki 2 rumah sakit kusta, yaitu di RS Kusta Kediri dan RS Kusta Sumber Glagah Mojokerto. Dua rumah sakit ini merupakan ujung tombak pada kegiatan penguatan jejearing layanan. Selain dua rumah sakit kusta tersebut, rumah sakit umum daerah juga terlibat dalam jejaring layanan khususnya untuk pasien dengan komplikasi yang memerlukan perawatan intensif.

Strategi terakhir adalah kegiatan inovasi yang merupakan kegiatan khusus untuk akselrasi pencapaian target eliminasi. Kegiatan inovasi yang dilakusanakan diantaranya adal pengobatan pencegahan dengan rifampisin yang diawali di Sampang dan Sumenep, kegiatan urban leprosy di Surabaya dan Kota Malang, uji serologi untuk pengobatan pasien sub klinis yang merupakan kerjasama antara RS Kusta Sumber Glagah dengan Institute of Tropical Disease FKUA.

Kegiatan Rapid Village Survey di Kab. Bondowoso

Kondisi Jawa Timur yang mencapai eliminasi kusta di tahun 2017 merupakan hal yang sangat penting dalam upaya kesehatan masyarakat, mengingat penyakit ini sangat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia di Jawa Timur. Komitmen yang kuat dan konsistensi dalam melaksanakan kegiatan merupakan kunci keberhasilan mencapai eliminasi kusta sehingga Jawa Timur tidak lagi menjadi penyumbang kusta terbesar di Indonesia......Semoga

LAKIP


CACAK

Kalender

22-April-2024
24-April-2024